Anisa's Blog

*we also need science to survive*

BANJIR LAHAR, YOGYAKARTA

Meskipun hujan telah membawa sejumlah material vulkanik dari lereng Merapi ke sejumlah sungai di DI Yogyakarta, ancaman terjangan lahar dingin masih berlaku. Warga di sekitar sungai diminta waspada dan siap-siap mengungsi.

Diperkiraan masih ada puluhan juta meter kubik material vulkanik di bagian hulu sungai. Sejauh ini, letusan Gunung Merapi diperkirakan telah memuntahkan 100 meter kubik material vulkanik yang sebagian di antaranya mengalir di sejumlah sungai menyusul hujan Sabtu sore lalu.

”Kewaspadaan ada di 12 sungai, tetapi yang paling besar ada di kanan-kiri Kali Gendol,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sukhyar, di Yogyakarta, Minggu (7/11). Kondisi kawah Merapi yang kian terbuka dengan mulut kawah mengarah ke selatan membuat Kali Gendol menjadi daerah yang paling diwaspadai.

Sementara, ke-12 sungai meliputi seluruh kabupaten di semua lereng Merapi. Peluang Merapi meletus secara vertikal dimungkinkan sambil memuntahkan material vulkanik ke segala arah.

Pantauan di lapangan, banjir lahar dingin Gunung Merapi yang membawa material pasir, batu, dan batang pohon memenuhi hampir seluruh badan sungai Kali Code. Hal ini antara lain dijumpai di bawah Jembatan Gondolayu hingga Jembatan Kewek, Kota Yogyakarta, Minggu. Sejumlah fasilitas umum dan rumah warga di sepanjang bantaran sungai itu mulai terendam banjir lahar dingin. Saluran pembuangan warga tersumbat pasir.

Pemandangan serupa terjadi Jumat malam lalu ketika hujan deras turun di kawasan hulu. Sejumlah warga di tepian Kali Code pun mengungsi.

Ancaman serupa diingatkan kepada warga di kanan-kiri Kali Gajahwong dan Kali Winongo, Yogyakarta. Ketiga sungai memiliki hulu di lereng Merapi.

Minggu sore, endapan pasir di Kali Code di bawah Jembatan Gondolayu memenuhi hampir seluruh badan sungai. Sungai yang semula berkedalaman 3 meter itu menjadi sangat dangkal. Kedalamannya tinggal sejengkal tangan dewasa dari bibir talut.

Kali Code di bawah Jembatan Kewek juga menjadi dangkal dan tinggal menyisakan kedalaman 1 meter dari bibir talut. Padahal sebelumnya, badan sungai itu memiliki kedalaman 3 meter.

Kepala Kantor Perlindungan Masyarakat Kota Yogyakarta Sudarsono mengatakan, jika hujan masih terus turun di hulu Kali Code yang berada di Sungai Boyong, tak menutup kemungkinan perkampungan di bantaran Kali Code dapat ikut terendam banjir lahar dingin. Tak menutup kemungkinan pula, rumah-rumah di bantaran kali itu rusak diterjang banjir lahar dingin.

”Kawasan kampung yang terendam itu pastinya di tepian talut sungai karena itu kawasan paling rendah,” katanya.

Kali Code membelah Kota Yogyakarta, melintasi 14 kelurahan di 8 kecamatan. Total ada 13.000 warga yang terancam lahar dingin. Saat ini, pengungsian langsung ditangani masing-masing kecamatan dan kelurahan.

”Kami memang hanya baru dapat mengungsikan warga lebih dulu. Kami lebih utamakan keselamatan warga,” katanya.

Sementara itu, warga di sepanjang bantaran Kali Code mulai membersihkan rumah dan tempat mandi umum yang terendam banjir lahar dingin. Rumah Gono (50) di Kampung Code Lor, bekas binaan Romo Mangun, misalnya, terendam banjir lahar dingin berupa pasir.

”Endapan pasir yang masuk ke rumah kami setebal sejengkal tangan orang dewasa,” katanya.

Untuk melancarkan saluran pembuangan, warga secara swadaya membuat saluran darurat dari tempat mandi umum ke sungai. Sementara, selokan besar di kampung itu tersumbat pasir.

Di Bantul dilaporkan, lahar dingin Merapi yang mengalir ke sejumlah sungai di Bantul belum menjadi ancaman serius. ”Pantuan Tim SAR di muara sungai Opak, material hanya berupa pasir. Pasir itu mengalir menuju Laut Selatan. Sejauh ini belum mengancam muara sungai,” kata Sekretaris Tim SAR Parangtritis Taufik M Faqi.




0 komentar:

Post a Comment


News Studentsite

Followers

About Me

My photo
Everyone is a unique person .