Pentingnya Berkomunikasi

TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Perpindahan dari jenjang pendidikan inilah yang membuat kita harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru.Komunikasilah yang sangat berpengaruh disini demi kelancaran kehidupan sosial kita dalam ruang lingkup pendidikan.

Kalau kita pernah mendengar sebutan " geng ", mayoritas orang akan menganggapnya sebagai suatu hal yang negatif. Kata "Geng" memang identik dengan hal-hal yang kurang baik. Orang lebih sering berpikir bahwa sebutan "geng" cenderung kearah negatif. Padahal belum tentu demikian. Ketika saya SMP, saya berteman baik dengan 3 orang, teman yang lain pun sering menyebut kami "Geng". Padahal, saya dan teman-teman dekat saya bukanlah tipe anak pemberontak yang sering melawan guru, membolos, datang terlambat dll. Kedekatan antara satu orang dengan orang yg lainnya sering dianggap sebagai / sebuah "geng". Yah.. biasalah , anak SMP SMA :)

Sering kita melihat kumpulan orang di suatu tempat. Di sekolah, di Kantor, di lingkungan tempat tinggal, dll. Namun dalam hal ini saya membicarakan dalam ruang lingkup pendidikan, yakni Kampus.

Dalam sebuah kampus, kita sering melihat kelompok mahasiswa yang sedang asik berbincang - bincang, bersenda gurau ataupun berdiskusi. Kelompok yang biasanya terdiri dari 3 orang, 4 , 5 , bahkan sampai 7 orang, atau lebih, atau hanya 2 orang saja. Ya, ada. Seseorang akan mencari orang lain yang memang sepaham, sependapat atau memiliki cara berpikir yang sama, untuk dijadikan teman. Teman main, teman berdiskusi ataupun sebagai rekan kerja. Mereka yang berbeda cara pandangnya, sudah pasti akan ditinggalkan, karena memang dirasa tidak akan pernah "nyambung" ketika sedang membicarakan sesuatu, sekalipun untuk hal-hal yang sepele.

Kelompok dalam hal pertemanan ini, yang biasanya kita lihat adalah berjumlah sekitar 5 - 7 org namun nyatanya ada yang hanya 2 orang saja. Ketika teman sekelasnya memiliki kelompok sebanyak 6 orang, ada yang asik berteman dengan 1 orang saja. Salah satu alasannnya adalah karena memang orang tersebut merasa, hanya temannya yang satu itulah yang memiliki cara berpikir yang sama dan hanya akan merasa nyaman bila bersama dia saja.

Ketika saya baru masuk kuliah, memang saya sedikit kaget karena saya bertemu dengan baanyak teman baru dengan berbagai karakter yang sebelumnnya tidak pernah saya temukan ketika di bangku sekolah. Saya sadar, saya harus mau membuka diri saya untuk berinteraksi dengan mereka. Kalau tidak, saya tidak akan pernah mendapat teman. :D

Saat semester 1, saya berada di kelas 1ka20. Saya amati teman sekelas saya. Berbagai macam karakter mereka. Ada yang mau menyapa temannya lebih dulu, ada yang hanya diam dan ada yang biasa saja. Sampai akhirnya saya menemukan teman bermain, yang pastinya "nyambung" dengan saya. :)

Ada yang berkelompok, ada pula yang menyendiri..

Saya pernah berada di suatu kelas yang beberapa teman saya berteman dengan 3 orang saja, atau berdua saja. Menurut saya, salah satu penyebabnya adalah karena dia tidak mau untuk membuka diri. Banyak teman saya yang mencoba mendekati tapi pada akhirnya juga menjauh, karena merasa tidak "sreg" ketika berbicara dengan dia. Walaupun sebenarnya dia bisa dijadikan sebagai teman (hanya teman biasa, bukan teman dekat), tapi mungkin karena kurang mendapat respon dari obrolan yang di perbincangkan, bisa saja orang lain menganggap kalau "ah, kayanya nih orang kurang cocok temenan sama gue, beda cara berpikirnya"

Adalah dikatakan komunikasi apabila ada respon dari orang yang kita ajak berbicara. ada Feed back. Bukanlah sebuah komunikasi namanya kalau belum ada feed back karena kita belum mendapatkan respon dari yang kita ajak bicara. Karena komunikasi itu harus 2 arah. :)

Ada tipikal orang yang hanya akan bergaul dengan orang yang "sepaham dengan saya" saja. Cenderung terpaku dengan teman-teman dekatnya. Bagaimanapun keadaannya, bagaimanapun caranya, kalau bisa, dalam keadaan apapun harus selalu bersama teman-temannya itu. Tidak ingin dipisahkan dengan teman dekatnya, karena akan merasa bisa bekerja dengan orang yang memiliki cara berpikir yang sama. Merasa asing, bila ditempatkan disuatu kelompok kerja yang terpisah dari teman dekatnya.

Ada tipe orang yang tertutup. Tipe ini biasanya cukup pendiam. Tidak bisa ditebak secara detail karakternya. Bagaimanakah orang ini sebenarnya?? Ini semua tergantung dari orang disekitarnya yang mau atau tidak untuk mengadakan komunikasi dengan orang yang bertipe ini. Kita tidak akan pernah tau bagaimana dia sebenarnya sebelum kita mau untuk berkomunikasi. Karena dari sinilah kita bisa mengetahui bagaimana orang ini sebenarnya. Tentang kebiasaannya, cara berpikirnya, latar belakangnya,dll.

Ada tipe orang yang terbuka. Mayoritas dari tipe ini biasanya cenderung mudah beradaptasi karena memang senang untuk menyapa lebih dulu(biasanya). Senang bergaul. Biasanya orang ini cukup dikenal oleh sekitanya karena dia memang senang sekali bersosialisasi. Umumnya tipe ini lebih berperan dalam menciptakan suasana. Mampu memancing lawan bicaranya untuk mau berpendapat.

Ada tipe orang yang biasa-biasa saja. Karena orang tipe ini tidak terlalu menonjol ataupun pendiam, maka orang-orang juga akan menganggapnya biasa saja. Bukan termasuk golongan mayoritas ataupun minoritas. Tidak ada yang lebih, juga tidak ada yang kurang. Walau sebenarnya orang bertipe ini, mampu untuk diajak bersosialisasi / berteman baik dengan yang lain, namun mungkin karena ada alasan tertentu, maka orang orang bertipe ini lebih memilih menjadi orang yang "seperlunya". Tidak akan berbuat "lebih" bila memang tidak diperlukan.

Jadi, semua terantung dari diri kita sendiri, yang mau atau tidak untuk mengadakan komunikasi. Dari situ, kita bisa tau bagaimana karakter setiap orang.

Dan untuk anda sendiri, Kategori tipe orang yang manakah anda ?? :)

-anis.ay-